Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pada artikel kali ini, saya akan membahas World Soccer Greatest XI, Skuad Terdahsyat Sepanjang Masa.
Pada artikel kali ini, saya akan membahas World Soccer Greatest XI, Skuad Terdahsyat Sepanjang Masa.
World Soccer Magazine merilis edisi spesial untuk topik musim
panas ini. Mereka memilih 11 pemain terhebat untuk dikumpulkan sebagai
pemain terbaik sepanjang masa. Skuad yang diberi nama The Greatest XI ini
dipilih oleh para jurnalis sepakbola, pelatih timnas dan mantan pemain
dari seluruh dunia. Para Voters ini diminta memilih 11 pemain dalam
formasi klasik 4-4-2, tanpa ada list lebih dulu. Hasilnya,
tercipta sebuah skuad dahsyat yang kental dengan sepakbola menyerang.
Mulai dari lini belakang hingga lini serang diisi oleh tokoh-tokoh
terhebat sepakbola yang pernah dilihat dunia. Berikut adalah skuad terhebat sepanjang masa:
1. Lev Yashin dari Uni Soviet (Kiper)
Yashin adalah satu-satunya kiper yang pernah memenangkan penghargaan
Ballon d'Or. Sepanjang kariernya, ia hanya membela satu klub yaitu Dynamo Moscow. Penjaga gawang yang dijuluki The Black Spider ini disebut telah
menggagalkan lebih dari 150 Penalty sepanjang kariernya. Selain itu, ia
juga mengemas lebih dari 270 Clean Sheet. Ia bermain di tiga FIFA World Cup, memenangkan medali emas Olympic 1956 dan menjadi juara Euro 1960 bersama Uni Soviet.
2. Cafu dari Brazil (Bek Kanan)
Cafu adalah Fullback khas Brazil yang lincah, cepat, hobi menyerang dan
punya teknik tinggi. Hingga saat ini, Cafu masih tercatat sebagai pemain
dengan Caps terbanyak bagi timnas Brazil. Ia merupakan bagian tim Samba yang menjadi juara FIFA World Cup 1994 dan
2002. Di level klub, Cafu membuat namanya tenar bersama klub-klub Serie
A. Setelah cukup lama menjadi bagian AS Roma, Cafu pindah ke AC Milan. Di San Siro, ia turut mengantarkan Rossoneri menjadi juara UEFA Champions League 2007.
3. Bobby Moore dari Inggris (Bek Tengah)
Bobby Moore adalah Kapten Inggris yang menjadi juara FIFA World Cup 1966 di kandang sendiri. Legenda West Ham ini mendapat banyak apresiasi dari para lawannya di kancah internasional. Pele menyebut Moore sebagai Bek paling tangguh yang pernah dihadapinya. Sementara itu, Franz Beckenbauer memberikan label sebagai Defender terbaik sepanjang masa kepada Moore. Bagi rekan-rekannya, Moore juga adalah pemain yang berkelas. Sir Bobby Charlton yang mengutarakannya : "Melihatnya bermain rasanya sangat indah. Tak ada yang bisa menghindari Tekel bersihnya. Dia terlalu berkelas."
4. Franz Beckenbauer dari Jerman (Bek Tengah)
Der Kaiser sering dianggap sebagai pemain terbaik Jerman sepanjang masa. Ia adalah salah satu orang yang menjadi juara FIFA World Cup sebagai pemain dan sebagai pelatih. Beckenbauer dinilai merevolusi peran seorang Sweeper. Ia tidak hanya diam dibelakang menunggu diserang, tetapi juga sering maju membantu penyerangan. Rekornya di klub juga sangat impresif. Bersama Bayern Munich, ia mengemas empat gelar Bundesliga dan tiga gelar UEFA Champions League.
5. Paolo Maldini dari Italia (Bek Kiri)
Salah satu One-club man dalam daftar ini, Maldini menghabiskan seluruh kariernya bersama AC Milan. Ia bisa berperan sebagai bek kiri maupun bek tengah sama baiknya. Selama 25 tahun membela Milan, Maldini sudah bermain dalam lebih dari
900 pertandingan. Ia memenangkan 26 trofi, termasuk lima gelar di kancah
Eropa dan tujuh Scudetto. Ia bermain dalam empat FIFA World Cup dan tampil sebanyak 126 kali bagi Italia. Pada 2007, Sir Alex Ferguson menyebut Maldini sebagai pemain favoritnya pada era itu.
6. Alfredo Di Stefano dari Argentina-Kolombia-Spanyol (Gelandang)
Puncak karier Di Stefano adalah pada dekade 50-an bersama Real Madrid. Ia mencetak 307 gol untuk Los Blancos dan memenangkan lima gelar UEFA Champions League secara beruntun. Kebanyakan orang menganggap posisi Di Stefano sebagai Forward,
tetapi tak ada yang membantah bahwa legenda Madrid ini memiliki skill
yang komplet. Ia sendiri yang menolak untuk disebut sebagai penyerang
saja : "Kami semua adalah pemain sepakbola. Karenanya, kami harus bisa bermain
bagus di semua posisi, yaitu 11 posisi di lapangan," ujar Di Stefano.
7. Johan Cruyff dari Belanda (Gelandang)
Cruyff meraih penghargaan Ballon d'Or tiga kali, pada 1971, 1973 dan
1974. Cruyff dianggap sebagai figur sentral dalam inovasi untuk
menghadirkan Total Football. Cruyff memenangkan banyak gelar bersama Ajax Amsterdam dan FC Barcelona. Sayangnya, di level timnas, ia gagal membawa Belanda menjadi juara kompetisi kelas atas. Warisan Cruyff yang masih terlihat adalah gaya permainan Tiki-Taka di Barcelona. Tentu saja, Cruyff Turn yang legendaris juga masih dipakai oleh banyak pesepakbola.
8. Zinedine Zidane dari Perancis (Gelandang)
Zidane adalah pemain yang sangat komplet. Ia banyak disebut sebagai
pemain terbaik di generasinya dan sudah memenangkan semua gelar yang
bisa ia raih. Ia menjadi juara liga domestik bersama Juventus dan Real Madrid. Selain itu, ia juga mencetak gol kemenangan indah dalam Final UEFA Champions League melawan Bayer Leverkusen. Di kancah Internasional, Zidane memenangkan FIFA World Cup 1998 dan Euro
2000. Sayangnya, karier gemilang Zidane diakhiri dengan buruk setelah
terpancing provokasi Marco Materazzi di Final FIFA World Cup 2006.
9. Diego Maradona dari Argentina (Gelandang)
El Diego memiliki teknik yang luar biasa bagus pada masanya. Ia
juga sangat cepat. Fisik yang kecil untuk ukuran Eropa diimbanginya
dengan skill olah bola yang mumpuni, sangat sulit menghentikan Maradona
jika ia sudah menggiring bola. Ia mencetak dua gol luar biasa ke gawang Inggris pada FIFA World Cup 1986. Gol Solo Run
yang mengobrak-abrik barisan pertahanan Inggris serta gol Hand of God
yang legendaris. Lalu ia berperan sangat besar dalam membawa Argentina menjadi juara. Pun demikian, Maradona adalah figur yang kontroversial. Beberapa kali ia
terbukti menggunakan obat-obatan terlarang. Ia sempat dihukum 15 bulan
ketika membela Napoli dan dicekal di FIFA World Cup 1994.
10. Pele dari Brazil (Penyerang)
11. Lionel Messi dari Argentina (Penyerang)
Jika sepakbola hanya dihitung berdasarkan kehebatan di level internasional, maka Pele adalah benar-benar Dewa sepakbola. Ia adalah bagian timnas Brasil yang meraih tiga gelar FIFA World Cup. Pele mengklaim bahwa ia telah mencetak lebih dari 1000 gol sepanjang kariernya. Bersama Santos saja, Pele sudah mencetak 609 gol di ajang liga domestik. Pengakuan dari pemain lain juga sudah banyak didapat Pele. Sir Bobby Charlton menyebut sepakbola memang diciptakan untuk Pele. Sementara itu, Johan Cruyff mengklaim bahwa Pele adalah satu-satunya pemain yang bisa melampaui batasan logika.
11. Lionel Messi dari Argentina (Penyerang)
Messi adalah satu-satunya pemain aktif yang masuk dalam daftar ini.
Sepertinya kehebatan Messi tak perlu banyak dijelaskan karena nyaris
semua orang sudah mengetahuinya saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, Messi memiliki kebiasaan untuk memecahkan
rekor-rekor para legenda. Pada usia yang masih terbilang muda, Messi sudah memenangkan
enam gelar La Liga dan tiga trofi UEFA Champions League bersama Barca. Satu-satunya kritik mengenai permainan Messi adalah tentang kiprahnya bersama timnas Argentina.
Meski menjadi pencetak gol terbanyak kedua, dia belum bisa mengantarkan
Argentina menjadi juara dunia. Jika dia bisa membawa Argentina juara
tahun ini, para pengkritiknya akan kehabisan bahan celaan.
Itu dia World Soccer Greatest XI, Skuad Terdahsyat Sepanjang Masa.
Sekian, Terima Kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.